DISTOSIA BAHU
1.Pengertian
Distosia Bahu
Distosia
bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan
setelah kepala janin dilahirkan.
Distosia
bahu adalah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas
sacralpromontory karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul.
Distosia
bahu adalah kegawatan obstetri di mana satu atau kedua bahu bayi terjebak di
atas pinggir panggul.
Distosia
bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
22.Penilaian Klinik
a.
Kepala janin telah
lahir namun masih erat berada di vulva
b.
Kepala bayi tidak
melakukan putaran paksi luar
c.
Dagu tertarik dan
menekan perineum
d.
Tanda kepala
kura-kura yaitu penarikan kembali kepala terhadap perineum sehingga tampak
masuk kembali ke dalam vagina.
e.
Penarikan kepala
tidak berhasil melahirkan bahu yang terperangkap di belakang symphisis.
33. Syarat-Syarat Dapat
dilakukan Tindakan Untuk Menangani Distosia Bahu
a.
Kondisi vital ibu
cukup memadai sehingga dapat bekerja sama untuk menyelesaikan persalinan
b.
Masih mampu untuk
mengejan
c.
Jalan lahir dan
pintu bawah panggul memadai akomodasi tubuh bayi
d.
Bayi masih hidup
atau diharapkan dapat bertahan hidup
e.
Bukan monstrum atau
kelainan conginetal yang menghalangi keluarnya bayi.
4. Patofisiologi
Setelah
kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala
berada pada sumbu normal dengan tulang belakang bahu pada umumnya akan berada
pada sumbu miring (oblique) di bawah ramus pubis. Dorongan pada saat ibu
meneran akan meyebabkan bahu depan (anterior) berada di bawah pubis, bila bahu
gagal untuk mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring dan tetap
berada pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan
bahu depan terhadap simfisis sehingga bahu tidak bisa lahir mengikuti kepala.
5.Etiologi
Menurut
The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists tahun 2005 : Insiden
keseluruhan adalah 2-3% dari kelahiran dengan; 48% kasus terjadi pada bayi
berat badan normal, 0,3% pada bayi dengan berat 2500-4000gram, 5-7% pada bayi
dengan berat 4000-4500gram.
Distosia
bahu umumnya terjadi pada makrosomia, yakni suatu keadaan yang ditandai oleh
ukuran badan bayi yang relative besar dari ukuran kepalanya dan bukan
semata-mata berat badan bayi yang >4000 gram. Kemungkinan makrosomia perlu
dipikirkan bila dalam kehamilan terdapat penyulit-penyulit obesitas, diabetes
mellitus, atau kehamilan lewat waktu, atau bila dalam persalinan terdapat
pemanjangan kala II. Distosia bahu juga dapat terjadi pada bayi anensefalus
yang disertai kehamilan serotinus.
Distosia
bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk
“melipat” ke dalam panggul (misal : pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif
dan persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga penurunan kepala
yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir
atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah mengalami pemanjangan
kala II sebelah bahu berhasil melipat masuk ke dalam panggul. Anak besar Badan
anak relatif besar(anencephalus) Abdomen Bayi Besar (tumor abdomen) Bayi kembar.
Ibu dengan
riwayat distosia bahu sebelumnya atau dengan riwayat vakum karna makrosomia,
ibu dengan DM
6. Prognosis
Pada
anak angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi dapat terjadi fraktura
humerus, klavikula dan juga kematian janin, Hypoxia/Asfiksia
dan kelumpuhan plexus brakhialis.
Pada
ibu penyulit yang sering menyertai adalah perdarahan pasca persalinan sebagai
akibat atonia uteri walaupun dapat juga sebagai akibat robekan vagina dan
serviks, penyulit-penyulit ini lebih banyak sebagai akibat makrosomianya dan
bukan sebagai akibat distosia bahu, dapat juga terjadi kematian ibu.
6. Penatalaksanaan
Kejadian
distosia bahu sulit diramalkan sebelumnya, bila diduga akan terjadi distosisa
bahu dan diputuskan untuk melahirkan anak pervaginam, perlu dilakukan
persiapan-persiapan sebagai berikut.
1. Dokter
penolong harus sudah berpengalaman dalam mengelola distosia bahu
2. Penolong
harus didampingi seorang ahli anestesi.
3. Dokter
anak harus hadir dan siap untuk mengatasi dampak buruk yang mungkin terjadi
pada anak akibat adanya distosia.
Hindari
4P
v Panik
v Pulling
: menarik kepala bayi
v Pusshing
: dorongan fundus
v Pivoting
: angulasi kepala
A.
HELPERR (Pendekatan
Standar)
HELPERR
Mnemonic HELPERR ditemukan oleh Life Support in Obstetrics (ALSO 2004 dan
American Academy for Family Physicians (AAFP 2004) untuk menyediakan pendekatan
sistematis untuk mengelola keadaan darurat ini
Ø H
= call for Help
Ø E
= Evaluate for episiotomy
Ø L
= Legs into McRoberts position
Ø P
= Pressure (suprapubic)
Ø E
= Enter the vagina
Ø R
= Remove the posterior arm
Ø R
= Roll the patient unto hands and knees
Penjelasan
:
Ø H
= call for Help
Menginformasikan
ibu dari situasi dan meminta bantuan untuk memberitahu:
ü Tambahan
staf termasuk bidan yang bertugas dan bidan lain untuk membantu maneuver
ü tim
obstetrik untuk bantuan manuver yang lebih rumit
ü neonatologist
untuk resusitasi bayi
ü Anaesthetist
Ø E
= Evaluate for episiotomy
Pertimbangkan
jika episiotomi akan menyediakan ruang tambahan untuk manuver. ini jarang
sekali dilakukan pada prakteknya di lapangan.
Ø L
= Legs into Mc Roberts position Asisten diperlukan untuk membantu melenturkan
pinggul ibu sehingga lutut dan paha fleksi terhadap dada dan perutnya
Efek dari posisi McRoberts :
ü Melebarkan
diameter anterior posterior panggul
ü Fleksi
tulang belakang janin
ü Posisi
ini efektif dalam lebih dari 40% kasus distosia bahu
Ø P
= Pressure (suprapubic)
ü Bidan
atau dokter kandungan harus memberitahu asisten apakah punggung bayi ada pada
ibu kiri atau kanan.
ü Tekanan
supra pubik dilakukan seperti posisi tangan ketika CPR oleh asisten
Ø
P = Pressure
(suprapubic)
ü Tekanan
kuat di atas simfisis pubis untuk menekan bahu anterior dan mengurangi diameter
bisacromial.
ü Tekanan
diterapkan terus-menerus selama 30-60 detik,Kemudain bidan atau dokter menolong
pelahiran bayi
ü Jangan
lakukan tekanan pada fundus
Ø
E = Enter the
vagina Manuver rubin
ü Mengguncang
bahu anak dari satu sisi ke sisi lain dengan melakukan tekanan pada abdomen ibu
ü Satu
tangan kita yang sesuai dengan punggung anak dimasukkan ke dalam jalan lahir
dan diletakkan pada scapula depan anak.
ü Seorang
asisten membantu menekan bahu dari luar kea rah bawah.
ü Kadang
– kadang jari telunjuk dapat dikaitkan pada ketiak anak untuk membantu menarik.
Manuver
Rubbin Woodscrew manoeuvre
ü Posisikan
jari seperti rubin manuver, kemudain tangan lainya memegang bahu posterior.
ü Pelan-pelan
putar kedua bahu dari simfis
ü Kedua
tangan di belakang bahu posterior dan dua jari di depan bahu posterior dan
gerakan bersama-sama.
ü Dengan
manuver ini, bahu akan fleksi ketika bahu posterior berpindah
ü Jika
bahu anterior berpindah dari diameter AP, maka bidan atau dokter harus bisa
melahirkan bayi saat itu.
Ø
Remove the
posterior arm
ü Operator
memasukkan tangan kedalam vagina menyusuri humerus posterior janin dankemudian
melakukan fleksi lengan posterior atas didepan dada dengan mempertahankan
posisifleksi siku
ü Tangan
janin dicekap dan lengan diluruskan melalui wajah janin
ü Lengan
posterior dilahirkan
B.
PENDEKATAN HOLISTIK
Ketika
distosia bahu terjadi salah satu atau kedua dari 2 hal yang perlu terjadi untuk
melepaskan atau membebaskan bahu:
1. Mengubah
ukuran dan posisi (ibu) panggul
Hal ini dapat dilakukan dengan
mendorong ibu untuk bergerak dan mengubah posisi. Anda dapat meminta atau
membantu ibu untuk mengubah pinggulnya dengan:
a.
Mengangkat kaki
dapat disertai dengan menggoyang ke belakang dan ke depan dari pelvis.
b.
McRoberts adalah
mudah jika ibu sudah berbaring. caranya adalah:
·
Dengan posisi ibu
berbaring, minta ibu untuk menarik kedua lututnya sejauh mungkin ke arah
dadanya, minta dua asisten (boleh suami atau anggota keluarganya) untuk
membantu ibu.
·
Tekan kepala bayi
secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah (kearah anus ibu) untuk
menggerakkan bahu anterior di bawah symphisis pubis. Hindari tekanan yang
berlebihan pada bagian kepala bayi karena mungkin akan melukainya.
·
Secara bersamaan
minta salah satu asisten untuk memberikan sedikit tekanan supra pubis ke arah
bawah dengan lembut. Jangan lakukan dorongan pada pubis, karena akan mempengaruhi
bahu lebih jauh dan bisa menyebabkan ruptur uteri
·
Gaskin Manuver. Ini
dengan melakukan perubahan posisi yaitu saat ibu dalam posisi berbaring, si ibu
langsung diminta untuk berputar dan mengubah menjadi posisi merangkak.
Langkah
dari Gaskin maneuver ini sering di sebut FlipFLOP
Flip
= memutar ibu dari posisi berbaring menjadi merangkak
FLOP =
F = Flips Mom Over (memutar ibu dari posisi berbaring menjadi merangkak).
Setelah ibu posisi terbalik
menggunakan Gaskin's Manuver kebanyakan bayi akan lahir spontan. Namun,
jika bayi tidak lahir segera, bidan atau asistennya mengarahkan langkah
berikutnya dilakukan ketika kontraksi berikutnya terjadi atau sebelum ada
kontraksi.
L= Lift Legs, Dengan di
bantu bidan, mintalah ibu mengangkat satu kaki, arahkan ke depan posisi ini
persis seperti posisi ketiaka atlet lari hendak bersiap-siap untuk mulai
balapan lari. Jadi posisinya seperti gambar berikut ini:
Mohon perhatikan posisi kaki,
sehingga lutut tidak terlalu jauh dari tubuhnya.
Sekarang mulailah melakukan
lekukan atau menggulung bahu anterior bayi dari tulang kemaluan hingga bergerak
disamping simfisis pubis. pergeseran Pubis dari gerakan menempatkan kaki
ke dalam posisi "Running Start" seperti diatas seolah-olah ini adalah
seperti maneuver setengah McRoberts yang dilakukan dengan ibu di dalam posisi
terlentang. Setengah dari tulang kemaluan yang terguling atau bergeser
ketika kaki diangkat. Jika lengan tidak dapat diputar, pindah ke manuver
berikutnya lebih cepat.
O = Oblique (Rotete Shoulder To Oblique) è
memutar bahu kearah oblique. jika bayi tidak
langsung lahir ketika kontraksi setelah dilakukan perubahan posisi menjadi
posisi "Running Start”, selipkan tangan bidan ke ibu ssampai ia menemukan
bagian belakang bahu posterior bayi. memutar bahu posterior ke arah dada
bayi ke diameter miring dari panggul ibu. Ada ruangan yang paling dalam
dari diameter miring (diameter oblique) panggul. Dengan demikian bayi
akan mudah dari memutar bahu posterior ke diameter miring. Jika tetap
gagal Lanjutkan upaya.
P = Posterior Arm To Get it. ini
dilakukan dengan mencari lengan bayi dan mengeluarkannya menyapu tangan ke arah
dada bayi . sehingga Lengan ini akan flex, yang berarti itu akan membuat
sebuah tikungan. Sekarang bidan dapat menangkap pergelangan tangan bayi, Kemudian
seluruh lengan lalu goyangkan dengan hati-hati. Hal ini akan mengurangi
diameter tubuh bayi sekitar 2 cm.Jika itu tidak cukup, bayi diputar 180 derajat
sehingga lengan sebelumnya anterior sekarang posterior dan lengan dibawa
keluar. Sekarang ibu bisa mendorong dan bayi akan keluar.
2. Mengubah
ukuran dan posisi (bayi) bahu
Tindakan ini akan membuat diameter bahu bayi lebih
kecil. Memutar bahu ke diameter oblique dari panggul akan tersedia ruang
ekstra.
Beberapa maneuver yang dilakukan untuk memperkecil diameter
bahu bayi antara lain dengan:
a. Manuver
Rubin (1964)
·
Pertama dengan
menggoyang-goyang kedua bahu janin dari satu sisi ke sisi lain dengan
memberikan tekanan pada abdomen.
·
Bila tidak
berhasil, tangan yang berada di panggul meraih bahu yang paling mudah di akses,
kemudian mendorongnya ke permukaan anterior bahu. Hal ini biasanya akan
menyebabkan abduksi kedua bahu kemudian akan menghasilkan diameter antar-bahu
dan pergeseran bahu depan dari belakang simfisis pubis.
Jika
cara tersebut diatas telah dicoba berulang kali namun tidak berhasil, ada cara
lain yang diusulkan yaitu :
a.
Patahkan tulang
klavikula atau humerus
b.
Symphysiotomy
c.
Zavenelli maneuver
sesarea
Dalam
manajemen penatalaksanaan ditosia bahu juga harus memperhatikan kondisi ibu dan
janin. Syarat-syarat agar dapat dilakukan tindakan untuk menangani distosia
bahu adalah :
1)
Kondisi vital ibu
cukup memadai sehingga dapat bekerjasama untuk menyelesaikan persalinan
2)
Masih mampu untuk
mengejan
3)
Jalan lahir dan
pintu bawah panggul memadai untuk akomodasi tubuh bayi
4)
Bayi masih hidup
atau diharapkan dapat bertahan hidup
5)
Bukan monstrum atau
kelainan congenital yang menghalangi keluarnya bayi.
mantap
BalasHapusada kha videonya bunda
BalasHapusMelllongggg liu say
BalasHapus