HEPATITIS A pada Anak
a. Definisi
Hepatitis
adalah suatu keadaan hati yang mengalami inflamasi dan atau nekrosis.
Pemicu timbulnya proses inflamasi dapat berupa infeksi, obat, toksin
atau kelainan autoimun maupun metabolik. Hepatitis infeksi merupakan
penyebab terbanyak hepatitis akut. Virus hepatitis adalah penyebab
terbanyak hepatitis infeksi. Hepatitis A merupakan penyebab terbanyak
hepatitis virus
b. Etiologi
Hepatitis A virus (HAV) adalah virus yang mengandung RNA berdiameter 27 nm yang adalah anggota famili Picornavirus. HAV dapat diinaktivasi dengan pemanasan kering selama satu jam dan oleh sinar ultra violet. Virus ini dapat dideteksi di dalam feses pada akhir masa inkubasi dan fase pre ikterik.
c. Patologi
Respon
akut hati terhadap HAV serupa dengan respon akut empat virus hepatitis
yang lain. Seluruh hati terlibat nekrosis, paling mencolok daerah
sentrilobular, dan bertambah selularitas, yang adalah dominan pada
porta. Arsitektur lobularnya tetap utuh, walaupun terjadi degenerasi
balon dan nekrosis sel parenkim pada mulanya. Pada tingkat permulaan
hepatitis virus tampak sebukan sel mononucleus terutama terdiri atas sel
monosit, limfosit, sel plasma dan sel eosinofil, walaupun kelainan
intralobulus makin ringan.
Sistem
organ lain dapat terkena selama infeksi HAV. Limpa regional dan limpa
mungkin membesar. Sumsum tulang mungkin hipoplastik sedang, dan telah
dilaporkan ada anemia aplastik
d. Patogenesis
Jejas
pada hepatitis akut disebabkan oleh beberapa mekanisme. Jejas pertama
pada hepatitis A diduga merupakan sitopatik. Tanpa memandang mekanisme
jejas awal terhadap hati, cedara dari lima jenis hepatitis nyata dalam
tiga cara. Pertama merupakan refleksi jejas pada hepatosit, yang
melepaskan alanin aminotransferase(ALT) dan aspartat aminotransferase
(AST) ke dalam aliran darah. ALT lebih spesifik pada hati daripada AST,
yang juga dapat naik pada cedera eritrosit, otot skelet dan otot
miokardium. Tingginya kenaikan tidak berkorelasi dengan luasnya
hepatoseluler dan nilai prognostik kecil. Pada beberapa kasus penurunan
kadar aminotransferase dapat meramalkan hasil yang jelek jika penurunan
terjadi bersama dengan kenaikan bilirubin dan waktu protrombine yang
memanjang. Kombinasi temuan ini menunjukkan cedera hati masif telah
terjadi, menyebabkan sedikit berfungsinya hepatosit. Hepatitis virus
juga disertai ikterus kolestatik, dimana kadar bilirubin direk maupun
indirek naik. Ikterus akibat obstruksi aliran saluran empedu dan cedera
terhadap hepatosit. Kenaikan alkali fosfatase serum,
5’-nucleotidase,gamma glutamil transpeptidase, dan urobilinogen semua
merefleksikan cidera terhadap sistim biliaris. Kelainan sintesis protein
oleh hepatosit digambarkan oleh kenaikan PT. PT adalah indikator cedera
pada hati yang sensitif. Kolestasis menyebabkan penurunan kumpulan
empedu usus dan pengurangan penyerapan vitamin larut lemak. Cedera hati
dapat juga menyebabkan perubahan pada karbohidrat, amonnia, dan
metabolisme obat.
e. Penularan
HAV
terutama ditularkan melalui oral dengan menelan makanan yang sudah
terkontaminasi. Penularan melalui transfusi darah pernah dilaporkan ,
tetapi penularan ini tidaklah umum. Penyakit ini sering menyerang
anak-anak atau akibat kontak dengan penderita melalui kontaminasi feses
pada makanan atau air minum, atau menelan kerang yang mengandung virus
yang tidak dimasak dengan baik. Kasus dapat timbul sporadis, sedangkan
epidemi dapat timbul pada daerah padat.
f. Manifestasi klinis
Mulainya
infeksi HAV biasanya mendadak dan disertai oleh keluhan sistemik demam,
malaise, mual, muntah, anoreksia dan perut tidak enak. Prodromal ini
mungkin ringan dan sering tidak kentara pada bayi dan anak pra sekolah.
Diare sering terjadi pada anak, tetapi konstipasi lazim pada orang
dewasa. Ikterus biasanya terjadi sesudah gejala sistemik. Gejala-gejala
HAV meliputi nyeri kuadaran kanan atas dan ikterus. Lama gejala-gejala
biasanya kurang dari satu bulan, nafsu makan dan perasaan sehat lama –
lama kembali. Hampir semua penderita infeksi HAV akan sembuh sempurna,
tetapi kumat dapat terjadi dalam beberapa bulan. Hepatitis fulminan yang
menyebabkan kematian jarang dan infeksi kronis tidak terjadi.
g. Diagnosis
a. Anamnsis
Diagnosis
infeksi HAV harus dipikirkan bila ada riwayat ikterus pada kontak
keluarga, teman, teman sekolah, teman bermain,atau personel sekolah,
atau jika anak atau keluarga telah berpariwisata ke daerah endemis.
b. Pemeriksaan fisik
· Keadaan umum sebagian besar tampak sakit ringan, suhu badan tinggi, mata ikterik.
·
Hepatomegali; ukur besar hati dalam sentimeter dibawah lengkung iga
kanan dan dibawah proccesus xyphoideus. Periksa nyeri tekan hati, selain
itu perhatikan tepi permukaan dan konsistensi hati.
·Spleenomegali, ukur besar limpa dalam sentimater.
·Kulit ikterus, perdarahan kulit.
c. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis
dibuat dengan kriteria serologis, biopsi hati jaringan. Anti HAV
terdeteksi pada mulainya gejala – gejala hepatitis A akut dan menetap
seumur hidup. Infeksi akut didiagnosis dengan adanya IgM anti-HAV, yang
dapat terdeteksi selama 3-12 bulan; sesudahnya IgG anti-HAV ditemukan.
Virus terekskresi pada tinja dari 2 minggu sebelum sampai 1
minggu sesudah mulainya penyakit. Kenaikan hampir secara universal
ditemukan pada ALT, AST, bilirubin, alkali fosfatase, dan gamma glutamil
transpeptidase dan tidak membantu membedakan penyebab. PT harus selalu
diukur pada anak dengan hepatitis untuk membantu menilai luasnya cedera
hati; pemanjangannya adalah tanda serius, yang mengharuskan rawat inap
dirumah sakit
h. Diagnosis Banding
- Malaria
- Amoebiasis hati
- Hepatitis toksik
- Leptospirosis
- Hepatitis virus D
- Hepatitis virus C
- Hepatitis virus D
- Hepatitis B
- Hepatitis E
i. Terapi
Selama
infeksi akut terapi suportif berupa pembatasan aktivitas, pemberian
makanan dan cairan yang adekuat sesuai umur. Hindari pemberian
obat-obatan yang bersifat hepatotoksik. Pada kasus kolestasis
berkepanjangan dapat diberikan vitamin yang larut dalam lemak dan terapi
simtomatis.
j. Komplikasi
Anak-anak
hampir selalu sembuh dari infeksi HAV. Jarang, hepatitis fulminan dapat
terjadi dimana kenaikan kadar bilirubin serum progresif disertai dengan
kenaikan aminotransferase yang disertai turunnya ke nilai normal atau
rendah. Fungsi sintesis hati menurun dan PT menjadi memenjang sering
disertai perdarahan.Albumin serum turun, menimbulkan edema dan asites.
Pemburukan dan penyakit stadium akhir dan kematian dapat terjadi pada
kurang dari satu minggu, atau dapat berkembang lebih buruk.
11. Prognosa
Hepatitis
virus A mempuyai prognosis baik, pada umumnya sempurna. Setelah sembuh
sebagian besar pasien akan mendapatkan antibodi protektif yang menetap
terimakasih say
BalasHapusjalan2ki besok say
BalasHapussingki
BalasHapusjam 10 pi
BalasHapusikut kh juga say
BalasHapuslike
BalasHapuswkwkwkwk
BalasHapussayyyyyyyyyyyy
BalasHapusKEREN
BalasHapus