Rabu, 03 Agustus 2016

Pemeriksaan Fisik BBL


Pemeriksaan fisik BBL

A.Pemeriksaan fisik BBL..

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada BBL perlu diketahui riwayat keluarga,riwayat kehamilan sekarang,dan sebelunya, riwayat persalinan.
Pengkajian fisik adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi tentang anak dan keluarganya dengan menggunakan semua pancaindra,baik subjektif maupun objektif.Pengkajian fisik bayi baru lahir dan perkembangannya di lakukan bersamaan ketika melakukan pemeriksaan secara inspeksi maupun observasi (Vivian,2010)
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi. (https://winsdy.wordpress.com/2012/01/10/pemeriksaan-fisik-bayi-baru-lahir/)
Pemeriksaan fisik adalah bagian penting dalam perawatan pediatric preventif,suatu jadwal pemeriksaan periodic kesehatan disajikan dalam kotak 7-2. ( Donna L.Wong, 2011)
Pemeriksaan bayi perlu dilakukan dalam keadaan telanjang di bawah lampu yang terang yang berfungsi juga sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas.Tangan serta alat yang digunakan dalam pemeriksaan fisik harus hangat dan bersih.Pemeriksaan fisik pada BBL dilakukan minimal 3 kali, yakni:
1.Pada saat lahir
2.Pemeriksaan yang dilakukan pada 24 jam diruang perawatan, dan
3.Pemeriksaan waktu pulang
A. Pemeriksaan pertama pada BBL harus dilakukan di kamar bersalin.Tujuanya adalah:
1. Menilai ganguan adaptasi BBL dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin yang memerlukan resusitasi.
2. Untuk menemukan cacat bawaan yang memerlukan tindakan segera (atresia ani , atresia esofagis, )trauma lahir.
3. Menentukan apakah BBL tersebut dapat dirawat bersama dengan ibu(rawat gabung) atau perawatan khusus untuk diawasi,atau diruang intensif,atau segera di operasi.
Pemeriksaan kedua harus dilakukan kembali dalam waktu 24 jam,yaitu sesudah bayi ditempat perwatan. Tujuanya adalah agar kelainan yang luput daripemeriksaan pertama akan ditemukan pada pemeriksaan ini. Pemeriksaan di kamar bersalin dan di ruang rawat sebaiknya di bawah lampu pemanas untuk mencegah hipotermi. Pemeriksaan bayi diruang rawat harus dilakukan di depan ibunya, pbila ditemui kelainan jelaskan pada ibu apakah kelainan tersebut berbahaya atau tidak, agar ibu dapat meahami dan merasa tenang.
Bayi tidak boleh dipulangkan sebelum diperiksa kembalipada pemeriksaan terakir ,ini disebabkan oleh adanya kelainan pada BBL yang belum menghilang saat dipulangkan(hematomasefal, ginekomastia, ikterus),atau ada yang bising hilang timbul pada masa BBL,atau bayi yang menderita penyakit yang didapat dirumah sakit seperti aspirasi pneumonia, infeksi nosokomial dan lain-lain. Yang harus dicatat pada pemeriksaan fisik adalah lingkar kepala,berat badan, panjang badan, kelainan fisik yang ditemukan , frekuensi nafas serta nadi,serta keadaan tali pusat.
Pemeriksaan fisik pada BBL memerlukan kesabaran , keluesan , dan ketelitian. Bila bayi teneng dalam pemeriksaan maka yang harus diperiksa iyalah auskultasi, bunyi jantung, paru, palpasi abdomen. Sesudah itu baru dilanjutkan dengan pemeriksaan lainya.
1. Pemeriksaan dikamar bersalin
a. Menilai adaptasi
Perlu diperiksa dikamar bersalin adalah apakah bayi beradaptasi dengan baik atau memerlukan resusitasi.
Bayi yang memerlukan resusitasi adalah bayi yang lahir dengan pernafasan tidak adekuat,tonus otot kurang, ada mekonium di cairan amnion,atau lahir dengan kurang bulan.
Nilai Apgar:
0 1 2
Apperance
(Warna Kulit) Pucat Badan merah, ekstremitas biru Seluruh tubuh kemerah-merahan
Pulse Rate
(Frek. Nadi) Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
Grimance
(Reaksi Rangsangan) Tidak ada Sedikit gerakan mimik (grimance) Batuk/bersih
Activity
(Tonus Otot) Tidak ada Ekstrimitas dalam sedikit flexi Garakan aktif
Respiration
(Pernafasan) Tidak ada Lemah/tidak teratur Baik/menangis
Jumlah
Untuk menentukan nilai terhadap masing – masing tanda pada menit pertama, adalah dengan melakukan evaluasi sebagai berikut:
1. Warna ( appearance)
Lihat warna kulit bayi. Apakah berwarna merah jambu? Pucat ? atau biru ?, bayi yang baru lahir umumnya memiliki tungkai yang berwarna biri, sedangkan bagian lain dari tubuh berwana merah.
a) Nilai / angka o jikaapgarscore / nilai apgar: pucat atau cyanosis pada seluruh tubuh
b) Nilai /angka 1, jika merah tapi ekstremitas cyanosis
c) Nilai/ angka, jika seluruh badan bayi berwana merah
2. Denyut nadi( pulse )
Dengarkan denyut jantung bayi dengan menggunakan stetoskop, atau rasakan denyut nadinya dengan jari antara persambungan tali pusat dan kulit. Hitung jumlah detak jantung dalam 6 detik dan tambahkan angka 0 untuk jumlah total detak jantung dalam 1 menit , hal ini merupakan penilaiyan yang penting. Angka denyut jantung bayi yang kurang dari 100 menunjukan perlunya tindakan merangsang jantungnya.
a) Nilai / angka 0 jika keadaan lemah atau lambat
b) Nilai / angka 1 jika kurang dari 100
c) Nilai / angka 2 jika lebih atau minimal 100
3. Menyeringai ( grimace )
Dengan lembut gosoklah salah satu telapak kaki bayi dengan bolak balik dengan salah satu jari, amati reaksi bayi pada wajahnya. Atau perhatikan reaksi pada bayi sewaktu membersihkan lender dari mulut dan tenggorokanya.
a) Nilai / angka 0 jika tidak ada reaksi sama sekali
b) Nilai / angka 1jika reaksi hanya terdapat pada muka saja
c) Nilai / angka 2 jika timbul reaksi hebat, bayi menangis kuat
4. Kegiatan(activitiy )
Amati gerakan tangan dan kakinya. Atau tariklah satu tangan atau kakinya menjauh dari tubuhnya. Lihat bagaimana tangan atau kaki bayi bergerak melali rangsangan yang diberikan.
a) Nilai / angka 0 jika flacid atau ototnya lemah
b) Nilai / angka 1jika tampak lemah tapi tonus otonya ada
c) Nilai / angka 2 jika aktif bergerak dan menagis
5. Pernafasan ( respirasion )
Lihat lah dada dan abdomen bayi tersebut, upaya bernafas merupaka penilaiyan penting dalam apgar. Pernafasan yang sama sekali tidak ada disebut apnea. Tangis yang kuat menunjukan bayi bernafas dengan baik.
a) Nilai / angka 0 jika tidak ada respirasi
b) Nilai / angka 1jika respirasi lambat dan tidak teratur
c) Nilai / angka 2 jika menangis kuat dan pernafasanya baik
b. Mencari kelainan kongeneta
Pemeriksaan dikamar bersalin juga untuk menentukan adanya kelainan kongenetal pada bayi terutama yang memerlukan penanganan segera. Pada anamnesis perlu ditanyakan apakah ibu mengunakan obat teratogenik, terkena radiasi, atau infeksi firus pada trimester pertama. Juga ditanyakan apakah ada kelainan pada keluarga. Disamping itu juga ditanyakan apakah ibu memiliki penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Kejadian kelainan kongenetal pada bayi kurang 2 bulan lebih banyak dibandingkan cukup bulan,
1) Mulut
pemeriksaan mulut perhatikan apakah terdapat labio-gnato-palato kissis,hipersaliva, perhatikan juga hipoplasia otot depresoranguli oris. Pada keadaan ini terlihat asimetri wajah apabila bayi menagis, sudut mulut dan mandibula akan tertarik ke bawah dan garis nosolabialis akan kurang tampak pada daerah yang kurang sehat.Pada 20% keadaan ini pada keadaan ini dapat ditemukan kelainan kongenetal berupa kelainan kardiovaskulae,dan dislokasi panggul congenital.
2) Anus
Pehatiakan apakah bayi tidak memiliki lubang anus atau tidak.
3) Kelainan pada garis tengah
Perlu dicari kelainan pada garis tengah berupa spina bifida,meningomielokel,sinus pilonidalis, ambligus genitalia,eksomfalos,dan lain-lain
4) Jenis kelamin
Jika ditemui keraguan pada pemeriksaan kelamin seperti, pembesaran klitoris pada bayi permpuan atau terdapatnya hipospadia atau epispadia pada bayi laki-laki, sebaiknya pemberi tahuan jenis kelamiin ditunda dahulu sampai dilakukan pemeriksaan lain, seperti pemeriksaan krromosom.
1. Pemeriksaan di ruang rawat
Pemeriksaan ini harus dilakukan dalam waktu 24 jam untuk mendeteksi kelainan yang mungkin terabaikan pada pemeriksaan kamar bersalin, pemeriksaan ini meleliputi:
a. Aktifitas fisik
Keaktifan fisik BBL dapat dilihat dari gerakan tungkai,lengan. Pada bayi dengan cukup bulan yang sehat , ekstremitas berada dalam keadaan fleksi,dengan gerakan tungkai serta lengan yang aktif dan simetris. Bila asimetris pikirkan adanya kelumpuhan atau patah tulang.
b. Tangisan bayi
Tangisan bayi dapat memberikan keterangan tentang keadaan bayi.Tangisan melengking ditemukan pada bayi dengan kelainan neurologis, sedangkan tangisan yang melemah atau merintih terdapat pada bayi dengan kesulitan bernafas.
c. Wajah BBL
Wajah bayi dengan kelainan yang khas, misalnya sindrom dwon,sindrom pierre-robin, sindrom de lange dan sebagainya.
d. Keadaan gizi
Dinilai dari segi BB, yang disesuaikan dengan masa kehamilan, tebal lapisan subkutis serta kerutan pada kulit. Edema pada BBL dapat memberikan kesan bayi dalam status gizi yang baik karena kulitya halus dan licin.
e. Pemeriksaan suhu
Suhu tubuh pada BBL diukur di bagian aksila. Suhu BBL normal antara 36,5 – 37,5 C. Suhu meninggi apabila ditemukan dehidrasi ,ganguan serebral,infeksi,atau kenaikan suhu lingkungan. Apabila ekstremitas dingin dan tubuh panas kemungkinan besar disebabkan oleh sepsis.
Pemeriksaan secara rinci
a.Kulit
Merupakan system vasomotorik dan lambatnya sirkulasi ferifer akan menampilkan bayi yang berwana merah sekali atau merah kebiruan pada waktu menangis. Warnanya akan lebih gelap apabila bayi menangis kuat dengan glottis tertutup.Akrosianosis terdapat pada bayi yang kedinginan. Tanda umum dari bayi yang mengalami ganguan sirkulasi lainya iyalah kulit yang seperti marmer ( cutis marmorata/mottling), hal ini mungkin berhubungan dengan penyakit berat atau fraktuasi suhu kulit yang sementara. Perbedaan warna merah antara sentengah tubuh bayi dan warna pucat pada setengah bagian tubuh lainya, dan batasnya yang tampak pada garis pertengahan dari dahi sampai kepubis disebut warna Herlequin. Perubahan ini hanya bersifat sementara dan bersifat tidak bahaya, penyebabnya belum diketahui saat ini.
Pemeriksaan lainnya meliputi:
1. Ikterus fisiologis akan tampak setelah 24 jam kelahiran bayi.
2. Kuku tebentuk dengan lengkap.
3. Bila kulit tampak pucat dapat karena penyakit bayi/asfeksia saat lahir atau karena narkose ibu sewaktu persalinan.
4. Cyanosis persistent, menandakan adanya penyakit jantung .
5. Cyanosis intermittent, menandakan adanya pendarahan intracranial atau penyakit saluran pernafasan.
6. Petakie yaitu adanya perdarahan kecil-kecil pada kulit, biasanya pada muka,leher, terutama pada hari pertama.Hal ini dikatakan normal apabila tidak ada perdarahan di lain tempat, keadaan ini tidak memerlukan perawatan khusus.
7. Nulis/milia yaitu adanya bintik-bintik putih pada muka.
8. Lanugo( rambut halus) terutama pada rambut dan leher,dan vernikscaseosa (substansi berwana putih keabu-abuan separti keju) terutama pada lipatan jari dan labia.
9. Kadang tanda lahir(Nevi) yang biasanya sementara atau menetap.
b.Kepala
bayi yang lahir melalui vagina (terutama anak pertama atau kepala bayi yang terlalu lam di panggul) akan mengalami perubahan bentuka kepala. Letak tulang pariental cenderung sedikit di atas tulang oksipital dan tulang frontal.
Kemudian juga lakikan pemeriksaan:
1. Adanya molauge/molase, sutera kadang-kadang sangat mendekat pada waktu persalinan
2. Adanya caput suksedanium dan sephalotoma, ini terjadi akibat partus lama , merupakan suatu perdarahan subperiostium dan bila diraba ,fraktuasinya lebih jelas.
3. Fontanela anterior berbentuk wajik berukuran 2,5 sampai 6 cm.Biasanya tertutup dalam tulang bayi sampai usia 18 bulan .Fontanela anterior memberikan imformasi penting mengenai kondisi bayi. Misalnya fontanela anterior cekung menandai bayi mengalami dehidrasi, sedangkan fontanela yang menonjol menandakan adanya peningkatan tekanan intracranial.
4. Fontanala posterior berukuran 1 – 2,5 cm ,yang tertutup pada usia 2 bulan.
5. Perhatikan juga apabila adannya hematoma sefal menyebrangi sutura berate terdapat fraktur pada tengkorak kepala.
c. Wajah
Wajah dengan tanda dismorfik seperti lipatan epikants, melebarnnya jarak kedua mata, dan letak daun telinga yang rendah sering berhubungan dengan kelainan kongenetal. Wajah yang tidak simetris mungkin disebabkan kumpulan sysraf ke 7, hipoplasian otot depressor sudut mulut, atau posisi janin yang tidak normal.Bila rahang janin terletak dibahu ataudisalah satu ekertemitas selama hamil, maka mandibula akan jauh dari garis tengah. Tulang tengkorak bayi premature tampak seperti hidrosepalus oleh karena pertumbuhan otak lebih besar dari perkembangan organ lainnya.
d. Mata
Mata bayi biasanya sedikit tertutup .Mata bayi biasanya berwana hitam atu coklat.Pada bayi keabu-abuan atau biru gelapabu-abu.Kelopak mata akan tampak udema dalam beberapa hari ,akibat proses kelahiran. Seringkali terdapat perdarahan subkonjungtiva karena tekana kepala bayi saat perslinan, hal ini tidak memeiliki pengaruh yang besar. Pupil biasanya sama,yaitu bulat, dengan kontriksi langsung bersamaan dalam respons terhadap cahaya.Adapun dilatasi pupil melebar dengan retraksi yang melambat terhadap cahaya, mungkin karena tekanan intracranial yang terlalu besar.
e. Telinga
Perhatikan bentuk ,ukuran ,dan posisi telinga dan rasakan kortilagonya. Pada BBL dengan cukup bulan terdapat tulang rawan sehingga bentuk telinga dapat dipertahankan. Daun telinga yang letaknya rendah (lau-set ears),yaitu yang batas antasnya lebih rendah dari kantus lateral mata, terdapat pada bayi dengan sindrom Pierre Robin. Pada telinga kadang kala ditemukan adanya daun telinga yang terlipat, dan biasanya pulih dalam 1 minggupertama. Perlu diperhatikan adanya preauricular pits, skin tang, atau daun telinga tambahan. Skin tangs atau tonjolan kulit dapat terjadi dikarnakan kelainan autosomal dominan, namun pada kasus seperti ini lakukan pemeriksaan pendengaran lanjutan. Pemeriksaan dengan autoskop biasanya tidak menjadi bagian pemeriksaan rutin BBL.
f. Hidung
Perlu diperhatikan bentuk hidung dan lebar jembatanya ( Nasal bridge).Jika tampak terlalu lebar, ukurlah jarak antar kantul medial mata. Jarak tersebut tidak boleh lebih dari 2,5 cm pada bayi dengan cukup bulan. Hidung tampak pesek dikarnakan adanya tekanan yang dialami di intracranial.
BBL bernafas melalui hidung apabila bernafas melalui mulut , maka harus dipikirkan adanya obstruksi jalan nafa krenaatresia karona bilateral atu fraktur tulang hidung atau ensafolakel yang menonjol ke nasofaring. Pernafasan cuping menunjukan adanya ganguaan pernafasan.
g. Mulut
Mulut seharusnya mempunyai posisi simetris dan letaknya tepat di garis tengah. Mulut diinsfeksi adanya kelengkapan strukturnya. Bibir BBL normalnya berwarana merah dan lidahnya rata serta simetris. Dilihat apakah ada labiognatoskhinizis( palatum terbuka/ celah langit – langit), perlu diketahui dengan cara pemberian minum dan pemeriksaan lebih lanjut. Tonsil biasanya tidak didapatkan.
Tenggorokan bayi ukar dilihat. Walaupun demikian harus diusahakan untuk memeriksa agar celah palatum posterior dan uvala tidak luput dari pengamatan.Tonsil yang kecil tidak akan mempengaruhi pertumbuhan jaringan limfoid di hari kemudian.
h. Leher
Leher pada BBL tampak lebih pendek akan tetapi pergerakanya baik.apabila terdapat keterbatasan perlu diperkirakan adanya kelainan tulang leher. Tumor di daerah leher seperti tiroid, hemangioma, higroma kistik selain merupakan masalah sendiri dapat menekan trankea sehingga memerlukan tindakan segera.
Trauma leher dapat terjadi pada persalinan yang sulit.Trauma leher ini dapat menyebabkan kerusakan pada fleksus brankialis sehingga terjadi fariesis pada tangan, lengan atau diagfrragma.
i. Dada
Dada BBL tampak seperti tong. Pektusekskavatum atau karinatum sering membuat orang tua khawatir, padahal biasanya tidak memiliki arti klinis. Pada respirasi normal, dinding dada bergerak bersama dinsing perut. Apabila terdapat ganguan pernafasan , terlihat pernafasan yang parodoksal dan retraksi pada inspirasi. Gerakan dinding dada harus simetris . Bila tidak, pikirkan kemungkinan adanya pneumonothoraks, paresis diagfragma, atau hernia diagfrakmatika.
j. Payudara
Kelenjar payudara pada bayi laki-laki maupun wanita dikarnakan pengaruh dari hormon ibu, kadangkala tampak membesar dan seringkali mengeluarkan sekresi air susu. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan kecuali terdapat tanda peradangan.
k. Paru – Paru
Penilaiyan keadaan paru dengan observasi tidak kalah pentingnya dengan auskultasi dan palpasi. Selain melihat kulit bayi, amatin frekuensi nafas dan tanda lain diestres pernafasan seperti retraksi dan merintih. Frekuensi nafas yang normal pada BBL adalah 40 – 60 kali per menit. BBL dengan frekuensi pernafasan yang terus menerus di atas 60 kali perlu diamati lebih teliti untuk kemungkinan adanya kelinan paru, jantung,atau metabolic. Frekuensi nafas tergantung kepada aktivitas fisik, menangis, tidur, atau bangun. Sebagian bayi premature dapat menunjukan retraksi strenal atau subkostal ringan. Nafas yang tersendat – sendat dan tidak teratur ( irregular gasping) yang kadang – kadang diikuti leh gerakan spasme mulut dan dagu menunjjukan pusat pernafasan yang berat.
Semua BBL bernafas dengan diagfragma , sehingga waktu inspirasi bagian dada tertarik ke dalam dan pada sat yang sama perut bayi membuncit. Bila bayi dalam keadaan relaksasi, tenang dan warna kulitnya baik maka fentilasinya baik . Sebaliknya pernafasan yang berat ( laboret respirasion) menandakan respirasi paru yang abnormal, pneumonia, cacat bawaan atau ganguan mekanis pada paru lainnya. Kesukaran bernafas yang disebabkan terlali banyak atau sedikit udara di paru yang akan menyebabkan jaringan intrakostal tertrik ke dalam. Oleh karena itu , untuk membedakan atelektasi dan emfiseme harus dinilai dari bentuk dan ukurn dada , perkusi , dan pemeriksaan rongent. Bila ditemuka bising usus di rongga dada, perkirakan kemungkinan hernia diagfragma.
l. Jantung
Jantung cendreng mengikuti pernafasan. Suara denyut jantung (120 – 160 kali/ menit) terdengar jelas dan teratur. Titik intensitas maksimal bila terlihat di ruang interkostal ke- empat sebelah kiri pada garis madklavikula. Pulsasi yang lemah pada eksrtemitas menandakan jantung yang buruk atau vasokontruksi yang perifer. Pulsasi femonal yang melemah atau tidak ada mengarahkan dugaan pada lesi jantung seperti koarktasio aorta. Palpasi dan auskultasi mampu menunjukan pergeseran letak jantung, seperti pada dekstrokardia.
m. Abdomen
Abdomen berbentuk silindris, lembut dan biasanya menonjol yang biasanya menunjukan aliran vena supervisial. Puntung tali pusat ( umbilicus) mongering dan berwarma gelap. Organ – organ yang dapat dipalpasi sebagai berikut:
1. Liver,Teraba lunak/ lembut 1-2 cm di tepi kosta kanan.
2. Ujung limpa, berada di sepanjang kuadran kiri atas.
3. Ginjal, pada palpasi dalam , dengan 2 tenpat , terdapat 1 – 2 cm dari umbilicis .
4. Urin, tampak jernih.
5. Terdapat bising usus dan regurgitasi( sendawa) setelah minim susu.
6. Nadi femonal sama.
Perlu diperhatikan adanya gastrokisis, eksrtofia vesikalis, omfalokel, atau duktus omfaloentirikus dan persisten. Ofalokel perlu dibedakan dengan gastrokisis yang disebabkan karena dinding perut untuk menutupi akibat defek pada m.rektus abdominis. Kelainan bawaan lain yang perlu diperhatikan adalah sindrom prune belly. Dinding abdomen masih lemah terutama pada bayi premature.
n. Genetalia
A) Pada laki – laki
1. Tampak penis lurus, kalup( foreskin) menutupi dan menempel pada glans penis, yang mempunyai lubang uretra di tengah tepat di ujungnya.
2. Adanya testis,apakah sudah terjadi decensus atau tidak dan kekainan penis lainnya, seperti femosis ( kulit kulup tidak dapat retraksi untuk memaparkan glans penis)
3. Perhatikan adanya kelainan hipospadia ( lubang uretra,terletak pada lubang vetal penisPerhatikan adanya kelainan epispadia( lubang uretra terdapat pada permungkaan dorsal)
4. Perhatikan adanya kelainan hidrokel (pengumpulan cairan di salah satu atau kedua testis)
B) Perempuan
Pada bayi perempuan cukup bulan labia minor tertutup oleh labia mayora, dan ini merupakan salah satu kreteria menilai bayi cukup bulan. Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina, bila hanya terdapat satu lubang berate adanya kelainan. Kadang tampak secret yang bercampur darah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormone ibu( withdrawal bledding), dan ini tidak apa – apa.
a. Eksrtemitas
Eksrtemitas atas dan bawah, masing – masing mempunyai 10 jari. Perhatikan adanya kelainan jari, seperti :
1. Sidaktili, penggabungan jari yang abnormal.
2. Polidaktili,jumlah jari yang berlebihan.
3. Garis simian, garis telapak tangan transversal tunggal.
4. Tangan pendek, jari kelingking terlipat ke dalam,( sindrom donw)
Bayi yang lahir dengan tindakan dan pertolongan patologis harusnya diperiksa adanya kelumpuhan. Biasanya dengan merangsang tidak semuanya ekstremitas di angkat dan yang lumpuh tidak bergerak. Penyakit kongenetal yang sering yaitu dislokasi kongenetal dimana gluteal asimetris.
Perhatikan adanya talipes apakah adanya aquinovarus( clubfoots), dimana kaki tampak terputar ke bawah dan kedalam, dan telapak tangan mengarah ke tengah . Jika masalahnya berat, perlu tindak lanjut otropedik ( dokter bedah)
b. Anus
Pemeriksaan anus hendaknya memperhatikan adanya mekonium pada 48 jam pertama kelahiran. Pemeriksaan anus bukan hanya mengetahui ada tidaknya atresia ani melainkan juga mengetahui posisinya.
Pemeriksaan yang harus diakukan pada pemeriksaan fisik BBL, yaitu pemeriksaan reflex: hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bayi dalam keadaan sehat. Bidan dapat memeriksa apakah ada rangsangan dan tanda yang di kirim di sekitarnya.Bayi yang sehat biasanya mempumyai sejumlah reflex yang dapat dirangsang sejak saat pertama kelahiran.
Beberapa reflex tersebut antara lain:
1.Rooting reflex (reflex mencari puting ibu)
Yaitu insting pertama, yang paling baik dilakukan oleh bayi yang lapar. Caranya adalah dengan menggoreskan sudut mulut bayi garis tengah bibir. Refleks ini akan menghilang pada tahun pertama, dan teryata reflefs ini sangat berhubungan dengan reflex menghusap.
a. Kondisi abnormal : dengan tidak adanya reflex menunjukan adanya gangguan neurologi berat.
b. Sucking reflex (reflex menghisap)
Yaitu denga memasukan putting susu ibu, maka bayi akan menghisap dalam merespons terhadap stimulasi. Jadi adanya gerakan menghisap secara langsung.
c. Kondisi abnormal
Refleks yang lemah, atau tidak adanya reflex menunjukan adanya kelambatan perkembangan atau keadaan neurologi yang abnormal.
2.Moro reflex( reflex meregang)
Dapat ditimbulkan dengan mengubah posisi denga tiba – tiba atau memukul meja/ tempat tidur. Bayi bereaksi terhadap penggantian posisi tubuh dan suara keras dengan cara menggetarkan dan meluruskan tangan, kaki dan jarinya.Ia meneggangkan tubuhnya, meregangkan punggung, menerik kepalanya kebelakang, menggepalkan kedua tangan dan menariknya ke dada. Biasanya refleks ini hilang pada umur 4 – 6 bulan.
a. Kondisi abnormal
Tidak adanya reflex ini sering dikaitkan dengan adanya trauma
3.Refleks tonic neck( refleks tonus leher)
Yaitu dengan menelungkupkan bayi, putar kepala bayi dengan cepat ke satu sisi. Normalnya, bayi akan melakukan perubahan posisi bila kepala bayi diputar ke satu sisi, lengan dan ekstensi kearah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan. Muncul pada usia 2 bulan dan menghilang pada usia 6 bulan.
a. Kondisi abnormal
Apabila respons tejadi setiap kepala diputar,jika menetap terdapat adanya kerusakan serebral mayor.
4.Refleks palmar mayor
Yaitu dengan cara meletakan tangan atau benda ke tangan bayi, maka bayi akan menutup tanganya, dan juga hal ini terjadi pada telapak kaki. Pada tangan akan hilang 3 – 6 bulan dan pada kaki 6 – 12 bulan.
Kondisi abnormal
Apabila terdapat fleksi yang tidak simetris. Hal ini menunjuka adanya paralisis. Refleks menggengam yang menetap menunjukan adanya ganguan serebral.
3 . Pemeriksaan pada waktu memulangkan
Pada waktu pemulangan dilakukan pemeriksaan lagi untuk menyakinkan bahwa tidak adanya kelainan congenital atau kelainan akibat truma yang terlewatkan. Perlu diperhatikan.
a) Susunan syaraf pusat: aktivitas bayi, ketegangan ubun – ubun.
b) Kulit: adanya ikterus ataupiodermia.
c) Jantung: adanya bising yang baru timbul kemudian .
d) Abdomen : adnya tumor yang tidak terdeteksi sebelunya.
e) Tali pusat: adanya infeksi.
f) Disamping itu apakah bayi sudah pandai menyusu dan ibu sudah mengcara pemberian ASI yang benar.
BAB III
FORMAT PEMERIKSAAN FISIK BBL
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny.
DENGAN LAHIR HARI
TANGGAL
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Nama bayi : ……………………………………..
Umur bayi : ……………………………………..
Tgl/Jam lahir : ……………………………………..
Jenis kelamin : ……………………………………..
Berat badan : …………………..gram
Panjang badan : ……………………cm
Nama : ..Ny…………………. Nama Suami : Tn……………………..
Umur : ……………………….. Umur : …………………..
Suku/Bangsa : ……………………….. Suku/Bangsa : ……………………
Agama : ……………………….. Agama : …………………..
Pendidikan : ……………………….. Pendidikan : …………………..
Pekerjaan : ……………………….. Pekerjaan : …………………..
Alamat : ……………………….. Alamat : …………………..
B. DATA SUBJEKTIF
didata pada tanggal : ……………………
1. Riwayat Penyakit Kehamilan
a. Perdarahan : ……………………..
b. Pre-eklampsia : ……………………..
c. Eklampsia : ……………………..
d. Penyakit kelamin : ……………………..
e. Lain-lain : …………….
2. Kebiasaan waktu hamil
a. Makanan : ……………………..
b. Obat-obatan : ……………………..
c. Merokok : ……………………..
d. Minuman alkohol : ……………………..
e. Lain-lain : ……………………..
3. Riwayat persalinan sekarang
a. Jenis persalianan : ……………………..
b. Masa gestasi : ……………………..
c. Ditolong oleh : ……………………..
d. Lama persalinan
1) Kala I : …………………………
2) Kala II : …………………………
3) Kala III : …………………………
e. Ketuban : …………………………
f. Komplikasi persalinan : …………………………
Keadaan bayi baru lahir
Nilai APGAR 1 menit pertama= 5 menit berikutnya=
Tanda 0 1 2 Jumlah
A Apperance
(Warna kulit) ( ) ( ) biru/pucat
( ) ( ) tubuh kemerahan tangan dan kaki biru
( ) ( ) kemerahan
P
Pulse
(Frek. Jantung)
( ) ( ) tidak ada
( ) ( ) < 100 ( ) ( ) >100
G Grimate
(reflek) ( ) ( ) tdk bereaksi
( ) ( ) gerakan sedikit
( ) ( ) menangis
A Activity
(aktifitas/tonus otot) ( ) ( ) lumpuh ( ) ( ) extremitas Fleksi sedikit
( ) ( ) gerakan aktif
R Respiratory
(usaha nafas) ( ) ( ) tidak ada ( ) ( ) lambat tak teratur ( ) ( ) menangis kuat
X= 1 menit pertama V=5 menit berikutnya
4. Respirasi
a. Pengisapan lendir :………………
b. Ambu : ………………….
c. Massage jantung : ………………….
d. Intubasi endotrokhial : ………………….
e. Oksigen
f. Theraphi : ………………….
C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : …………………
b. Suhu : …………⁰C
c. Pernafasan : …………………
d. Nadi : …………………
e. Berat badan sekarang : …………………
2. Pemeriksaan fisik secara sistematis
a. Kepala : ……………………………………………………………………….
b. Ubun-ubun : ……………………………………………………………………….
c. Muka : ……………………………………………………………………….
d. Mata : ……………………………………………………………………….
e. Telinga : ……………………………………………………………………….
f. Mulut : ……………………………………………………………………….
g. Hidung : ……………………………………………………………………….
h. Leher : ……………………………………………………………………….
i. Dada : ……………………………………………………………………….
j. Tali pusat : ……………………………………………………………………….
k. Punggung : ……………………………………………………………………….
l. Ekstremitas : ……………………………………………………………………….
m. Genitalia : ……………………………………………………………………….
n. Anus : ……..
3. Reflek
a. Reflek Morro : ……..
b. Reflek Rooting : ……..
c. Reflek Walking : ……..
d. Reflek Graphs : ……..
e. Reflek Sucking : ……..
f. Reflek Tonic Neck : ……..
4. Antropometri
a. Lingkar Kepala : …… cm
b. Lingkar Dada : …… cm
c. Lingkar Lengan Atas : …… cm
5. Eliminasi
a. Miksi : …………
b. Mekonium : ………..
STEMPEL TELAPAK KAKI BAYI
Telapak kaki kiri Telapak kaki kanan
Cap Jempol Tangan Ibu
Jempol Tangan Kiri Jempol tangan kanan
BAB IV
ANALISA FORMAT PEMERIKSAAN FISIK BBL
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Nama bayi : untuk mengetahui identitas bayi
Umur bayi : untuk mengetahui usia pada bayi sesuai dengan tanggal lahir
Tgl/Jam lahir : untuk mengetahui tanggal dan jam lahir bayi
Jenis kelamin : untuk membedakan jenis kelamin bayi laki-laki atau
perempuan
Berat badan : untuk mengetahui berat badan bayi normal yaitu 2500-4000
Panjang badan : untuk mengetahui panjang badan normal bayi yaitu 48-
50cm
Nama ibu : untuk memudahkan panggilan kepada ibu
Umur : untuk mengetahui pasien termasuk resiko tinggi atau
tidak,resiko tinggi usia kehamilan <20 tahun dan >35 tahun
Suku/Bangsa :untuk memudahkan proses pengkajian
Agama : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang
di anutnya
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan klien dan sebagai
dasar untuk memberikan asuhan
Pekerjaan : untuk mengetahui status ekonomi dan aktifitas ibu
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal.
B. DATA SUBJEKTIF
didata pada tanggal : ……………………
1. Riwayat Penyakit Kehamilan
a. Perdarahan :untuk menilai perdarahan ibu diwaktu
persalinan
b. Pre-eklampsia : untuk mengetahui ibu pernah melahirkan
dengan resiko tinggi
c. Eklampsia : mengetahui ibu pernah melahirkan dengan
riwayat kejang
d. Penyakit kelamin : untuk mengetahui klien dengan riwayat IMS
e. Lain-lain : tidak ada
2. Kebiasaan waktu hamil
a. Makanan : untuk mengetahui pola makan ibu saat hamil
b. Obat-obatan : untuk mengetahui ibu mengkonsumsi obat
obatan dengan riwayat penyakit tertentu
c. Merokok : untuk mengetahui kebiasaan ibu saat hamil
d. Minuman alkohol : untuk mengetahui kebiasaan atau gaya hidup
ibu saat hamil
e. Lain-lain :tidak ada
3. Riwayat persalinan sekarang
a. Jenis persalianan : untuk mengetahui persalinan secara spontan
atau sc
b. Masa gestasi : untuk mengetahui usia kehamilan ibu apakah
aterm,preterm,postmatur
c. Ditolong oleh : untuk mengetahui penolong saat persalinan
d. Lama persalinan
1) Kala I : untuk mengetahui lamanya kala I dalam batas
normal
2) Kala II : untuk mengetahui lamanya kala II dalam
batas normal
3) Kala III :untuk mengetahui lamanya kala III dalam
batas normal
e. Ketuban : untuk mengetahui warna,konsistensi dan bau
ketuban beresiko tinggi
f. Komplikasi persalinan : untuk mengetahui permasalahan yang terjadi
pada saat persalinan
Keadaan bayi baru lahir
Nilai APGAR 1 menit pertama= 5 menit berikutnya= ( untuk menilai tanda bugar bayi dalam batas normal atau tidak)
Tanda 0 1 2 Jumlah
A Apperance
(Warna kulit) ( ) ( ) biru/pucat
( ) ( ) tubuh kemerahan tangan dan kaki biru
( ) ( ) kemerahan
P
Pulse
(Frek. Jantung)
( ) ( ) tidak ada
( ) ( )
< 100 ( ) ( ) >100
G Grimate
(reflek) ( ) ( ) tdk bereaksi
( ) ( ) gerakan sedikit
( ) ( ) menangis
A Activity
(aktifitas/tonus otot) ( ) ( ) lumpuh ( ) ( ) extremitas Fleksi sedikit
( ) ( ) gerakan aktif
R Respiratory
(usaha nafas) ( ) ( ) tidak ada ( ) ( ) lambat tak teratur ( ) ( ) menangis kuat
X= 1 menit pertama V=5 menit berikutnya
4. Respirasi
a. Pengisapan lendir : Untuk membebaskan jalan nafas bayi
b. Ambu : Untuk membantu membebaskan jalan nafasbayi apabila bayi masih megap-megap setelah dilakukan penghisapan lender dengan delay
c. Massage jantung : Untuk mengetahui frekuensi normal jantungbayi
d. Intubasi endotrokhial : Dilakukan untuk kegagalanpernapasan,karena paru-paru tidak dapatmengambil oksigen dan mengeluarkankarbondioksida
e. Oksigen : Untuk membantu pernapasan bayi apabilamasih megap-megap setelah dilakukanpenghisapan lendir dengan deley dan ambudan persiapan rujukan
f. Theraphi : Untuk mengurangi keadaan asfiksia pada bayi
C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum bayidengan cara inspeksi
b. Suhu : Untuk mengetahui suhu normalbayi,hipotermi atau hipertermi
c. Pernafasan : Untuk mengetahui pernafasan normal bayiyaitu 40-60 x / menit
d. Nadi : Untuk mengetahui nadi normal bayi
e. Berat badan sekarang : Untuk mengetahui berat badan bayibertambah atau tidak sesuai dengan usia bayisekarang
2. Pemeriksaan fisik secara sistematis
a. Kepala : untuk mengetahui apakah kepala bayi bersih atau tidak
b. Ubun-ubun : Untuk mengetahui datar, tidak ada moulase,tidak terdapatodema
c. Muka : Untuk mengetahui simetris atau tidak dankelainan yang terdapat pada wajah
d. Mata : Untuk mengetahui conjungitva merah muda, sclera bening,tidakterdapat sekret dan tidak strabismus
e. Telinga : Untuk mengetahui telinga simetris atautidak,adanya daun telinga
f. Mulut : Untuk mengetahui adanya cacat bawaan seperti labioskizis danlabioplatoskiziz
g. Hidung : Untuk mengetahui simetris, lubang hidung lengkap, nafasnyateratur, terdapat tulang hidung, tidak terdapat cuping hidung
h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening maupunpembesaran limfe, dan pembesaran vena jugularis.
i. Dada : Untuk mengetahui simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada
j. Tali pusat : Untuk mengetahui tanda-tanda infeksi pada tali pusat ataulepasnya jahitan tali pusat
k. Punggung : Untuk mengetahui bentuk dan tidak terdapat spina bifida
l. Ekstremitas : Untuk mengetahui gerakan spontan, gerakan aktif, dan jumlahjarilengkap
m. Genitalia : Jika laki-laki terdapat 2 testis dalam skrotum,preputium dapat di tarik kebelakang dan penisberlubang pada ujung nya, jika perempuan terdapat lubang vagina, uretra berlubang, labia mayor dan labio minor
n. Anus : Untuk mrengetahui terdapat lubang pada anus atau tidak
3. Reflek
a. Reflek Morro : Untuk mengetahui reflek terkejut bayi
b. Reflek Tonic Neck : Untuk mengetahui reflek mengangkat kepalapada bayi
c. Reflek Rooting : Untuk mengetahui adanya reflek mencaripada bayi
d. Reflek Walking : Untuk mengetetahui reflek melangkah padabayi
e. Reflek Graphs : Untuk mengetahui reflek menggenggam padabayi
f. Reflek Sucking : Untuk mengetahui adanya reflek menghisappada bayi
4. Antropometri
a. Lingkar Kepala : Untuk mengetahui ukuran lingkar kepala normal pada bayi
b. Lingkar Dada : Untuk mengetahui lingkar dada normal padAbayi yaitu 30-33 cm
c. Lingkar Lengan Atas : Untuk mengetahui keadaan nutrisi bayi
5. Eliminasi
a. Miksi : Untuk mengetahui pengeluaran urine bayi
b. Mekonium : Untuk mengetahui pengeluaran meconium pada bayi dalam waktu 24 jam
BAB V
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN FISIK
NO LANGKAH LANGKAH SKALA PENILAIAN
0 1 2 3 4
1 Melakukan informed consent, Dan menjelaskan tujuan dan prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan fisik pada BBL
2 Mengkaji riwayat dari ibu / status ibu
Kajian Meliputi :
a. Faktor lingkungan
b. Faktor genetik
c. Faktor sosial
d. Faktor ibu dan perianal
e. Faktor neonatal
3 Menyiapkan bahan, peralatan dan perlengkapan Susun peralatan secara ergonomis
4 Mencuci tangan dengan sabun dan cuci di air mengalir, lalu pasang sarung tangan
5 Memastikan pencahayaan baik dan bayi dalam keadaan hangat
6 Mengkaji keadaan umum bayi secara keseluruhan meliputi
a. Warna kulit dan bibir
b. Aktifitas
c. Usaha nafas / tangis bayi
d. Ukuran keseluruhan
7 Menimbang berat badan bayi
8 Mengukur panjang badan bayi Dari puncak kepala sampai tumit
9 Melakukan pengukuran lingkar kepala pada diameter terbesar yaitu frontalis oksipitalis
10 Melakukan pengukuran lingkar dada yang dilakukan dari daerah dada ke punggung kembali ke dada melalui kedua puting susu
11 Melakukan pengukuran lingkar perut yang dilakukan bawah umbilicus ke pinggang lalu kembali ke perut atas
12 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital pernafasan
13 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital denyut jantung
14 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital suhu
15 Memeriksa daerah kepala meliputi
a. Ubun ubun
b. Sutura
c. Penonjolan / mencekung
16 Memeriksa telinga
a. Perhatikan bentuk dan posisinya
b. Perhatikan kesejajaran letak telinga jika ditarik garis khayal dari mata
17 Memeriksa daerah mata dengan memperhatikan kesimetrisan dan tanda tanda infeksi
18 Memeriksa hidung dengan memperhatikan pengeluaran, nafas cuping hidung
19 Memeriksa hidung
Meliputi
a. Bibir dan langit langit
b. Periksaadanya sumbing
c. Reflek hisap
20 Memeriksa daerah leher,
a. Pembengkakan kelenjar
b. Gumplaan
21 Melakukan pemeriksaan dada
a. bentuk dada
b. puting dan pengeluarannya
c. pergerakan dada
22 Memeriksa bagian bahu, lengan dan tangan
a. gerakan
b. kelengkapan jari
23 Memeriksa refkel moro dengan pemeriksa menepuk tangan
24 Melakukan pemeriksaan abdomen
a. bentuk
b. tali pusat
c. memeriksa adanta massa
d. pergerakan abdomen
25 Memeriksa genitalia Laki laki
a. testis berada di skrotum
b. lubang urethra berada di ujung penis
26 Memeriksa genitalia perempuan
a. vagina dan urethra berlubang
b. labia mayora menutupi labia minora
27 Memeriksa bagian tungkai dan kaki bayi
a. gerakan kaki
b. panjang kaki
c. kelengkapan jari
28 Memeriksa punggung bayi, Apakah ada tonjolan atau cekungan
29 Memeriksa kulit bayi, yaitu terdapatnya
a. verniks
b. warna kulit
c. bercak hitam / ruam
d. tanda lahir
30 Mengobservasi pengeluaran urine dan meconium dalam 24 jam pertama
31 Menjelaskan hasil periksaan dengan orang tua dan beri konseling
a. jaga kehangatan bayi
b. pemberian ASI
c. perawatan tali pusat
  • d. mengawasi tanda tanda bahaya

2 komentar: